Pa eye terpaku ditempatnya dia berdiri ,sedangkan kami ber empat mundur. Mengantisipasi kalau kawanan serigala itu menyerang kami.. "..Kreetek.." aku menoleh kesamping ,tampak temanku mulai mengokang senjatanya.."..Jangan gus,kita jangan melakukan tindakan yang gegabah,Ini daerah terlarang.."aku mengingatkan dia. Sementara itu kawanan serigala terus maju mendekati arah kami. Lidahnya menjulur tampak barisan gigi yang runcing,menyeringai kearah kami.Matanya merah dan tajam mengawasi setiap gerak-gerik kami. Aku dan ketiga temanku tersurut mundur dan akhirnya langkah kami terhenti oleh jurang yg menganga dibelakang kami."Mati aku..."Jerit batinku.Dalam susana yang mencekam,tiba-tiba pa eye berteriak.."Anak-anak, apa kalian lapar..? Ini bapak punya daging ayam untuk kalian..."Pa eye kemudian membuka ransel dan melempar daging-daging itu kearah kawanan srigala itu. Kami bertiga menyaksikan kejadian itu dengan tubuh gemetar. "Dasar binatang hutan..Seenaknya bikin takut manusia..." terdengar Agus nyeletuk.. Tapi ..Ooh.. Salah satu dari kawanan serigala yang bertubuh besar mendongakan kepalanya dan memandang ke arah Agus. Matanya yang tajam dan merah menatap Agus dengan beringas ...salah satu temanku yang bernama Iwan mengingatkan agar agus jangan berbicara lancang. Aku lihat pa eye menoleh kearah agus ,sepertinya beliau tidak suka dengan ucapan agus. Terdengar pa eye berteriak. "Tenang anak-anak teruskan makan kalian..." kawanan serigala seperti mengerti ucapan pa eye..Seekor serigala yang terusik dengan kata-kata Agus kembali melahap daging ayam itu. Aku maklum sebagai petugas hutan suaka di Gunung tampomas pa eye sudah begitu hapal tabiat dari binatang-binatang hutan .. Kami ber empat terpaksa diam tak bergerak menunggu kawanan serigala menyantap daging itu sampai habis.. Sementara angin lembah bertiup ke arah kami..Suara kicau burung bersahutan..Dibelakang kami melintas segerombolan monyet..Diantaranya melempar buah jambu ke arah kami. Dilangit ,diatas kepala kami melayang seekor burung elang terbang berputar-putar mencari mangsa.. Gemercik suara air yang mengalir disela-sela bebatuan melahirkan lagu alam yang begitu serasi....airnya begitu bening sehingga tampak ikan-ikan yang menari-nari riang dan sesekali berkejaran di sela-sela bebatuan. Seekor tupai melompat-lompat dari dahan ke dahan di pohon sonokeling, Di kejauhan sana tampak perkampungan Narimbang . Seekali terdengar lenguhan kerbau yang diselingi teriakan anak-anak kecil yang sedang bermain di tepi ladang ,menemani ibu-bapaknya yang sedang memetik buah jagung. Teringat tadi pagi, dijalan kami berpapasan dengan perawan desa, Tampak dia malu-malu menjawab sapaan dan candaan kami. Aku teringat gadis pujaanku yang sedang kuliah di jatinangor, Setiap satu bulan sekali aku menemui dia untuk melepas rasa rindu ,maklumlah yang namanya hp waktu itu belum digunakan orang seperti sekarang. Kami hanya bisa berkomunikasi dengan surat. Pacarku asli orang conggeang ,sedangkan aku asli orang Indramayu. Perkenalkan nama pacarku adalah Siti nuraisyah,gadisku ini jebolan pesantren Cipicung di conggeang dan kebetulan di pesantren itu juga dia bersekolah di SMP dan SMA. Pengalaman berpacaran dengan gadis pesantren memang butuh kesabaran. Kenapa aku katakan butuh kesabaran? karena, walau pacaran sudah 2 tahun,jangan kan berciuman memegang tangan pun tidak pernah. Kalau sedang mengobrol dia selalu menundukan wajahnya. Iiih...benar-benar menggemaskan.
"Ade-ade, sepertinya serigala-serigala itu sudah pergi.." ujar Pa Eye membuyarkan lamunanku. "Mari kita lanjutkan perjalanan.."sambung Pa Eye.
Kamipun melanjutkan perjalanan kembali . Pa Eye berjalan paling depan diikuti oleh kami berempat.
Pa Eye adalah salah satu dari tiga petugas Perlindungan Alam (PPA) Gunung Tampomas ,beliau berasal dari Kp.Cibuek desa Citimun kec.Cimalaka. Beliau yang mendampingi sekaligus pemandu kami dalam melaksanakan tugas. Aku(edytya Karmady),Agus,iwan dan nana adalah petugas lapangan (honorer) dari Dinas Satuan Perencanaan Hutan Daerah (SPHD) Wilayah IV Cirebon. Yang wilayah kerjanya meliputi Pemangkuan Hutan Majalengka,Kuningan,cirebon dan Indramayu.Kali ini kami mendapat tugas kegiatan Onderzzok/pengecekan tata batas antara wilayah suaka dan hutan lindung Gunung Tampomas dengan hutan produksi yang dikelola Perum Perhutani Unit III Jawa barat.
Hari berangsur siang dan jalanan semakin mendaki ,Perjalanan terasa berat karena kami memang tidak mengambil jalur umum atau jalur pendakian. Di kiri-kanan kami tumbuh semak belukar yang sangat lebat,sesekali langkah terhenti karena jalan terhalang ilalang atau dahan pohon. Dengan sigap Pa eye membabat belukar yang menghalangi. Dari tadi ,mata aku tidak lepas dari golok yang beliau pegang, Warnanya putih berkilau dan ringan. Sepintas lalu seperti golok mainan tapi tajam sekali, sekali tebas,dahan sebesar paha orang dewasapun akan terpotong.
